Totality dalam
konstruksi nasionalisme
Nasionalisme berasal dari kata nation yang berarti bangsa. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Ali dkk., 1994:89). Nasionalsime juga diartikan
sebagai totalitas kolektif dari seluruh elemen bangsa demi kemajuan bangsanya.
Totalitas menjadi value penting yang harus dimiliki setiap elemen bangsa.
Tahun ini, Indonesia tepat
merayakan 70 tahun kemerdekaannya. Bangsa yang lahir dari totalitas perjuangan
para pendahulunya. Para pendahulu secara total mengorbankan segalanya untuk
kemerdeaan bangsa ini. Waktu, pikiran, tenaga, bahkan jiwa dan raga sekalipun,
seluruhnya mereka berikan secara total bagi bangsa ini. Saya yakin, bangsa ini
pun tak akan lahir dari perbuatan yang setengah-setengah.
Dalam mengisi kemerdekaan negara
ini, value dari Totalitas tidak boleh dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika
kita secara total memberikan segala yang kita miliki, baik itu materi, waktu,
tenaga, niscaya kita akan memperoleh hasil yang maksimal juga. Masih banyak PR
yang harus kita lakukan untuk mengisi kemerdekaan dan nasionalisme Indonesia. Kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan,
perpecahan, dan masih banyak lubang yang perlu kita sulam bersama dalam
membangun kerangka nasionalisme Indonesia.
Mari berhenti untuk mengutuk
bangsa ini, mari berhenti mengecam dan mencari kambing hitam. Saatnya kita
bergerak bersama, tidak peduli apa latar belakang pendidikan anda, tidak peduli
apa profesi dan pekerjaan anda, totalitas dibutuhkan dimanapun dan kapanpun
anda berada.
All Great Thing, Comes From TOTALITY - Pasopati Team 2015
Seseorang yang bekerja dengan
totalitas pasti akan menghasilkan sesuatu yang nantinya bermanfaat bagi orang
disekitar, bahkan bangsa dan negara. Jika kita seorang guru, mendidiklah secara
total. Jika kita seorang dokter, layanilah pasien secara total. Bahkan jika
kita (tanpa merendahkan) seorang tukang sapu, maka kerjakanlah tugas anda dengan
totalitas. Totalitas akan menghasilkan sesuatu yang akhirnya bernilai great,
dan sempurna.
Jika setiap elemen bangsa ini
memiliki kesadaran akan pentingnya value totalitas ini, dapat dipastikan great
result yang akan didapat oleh bangsa ini. Kita dapat menyontoh bangsa lain,
Jepang misalnya, memiliki budaya totalitas, orang-orang dijepang sangat total
dalam bekerja, bahkan mereka rela mengorbankan waktu dan tenaga mereka, mereka
bekerja hingga 22 jam per hari. Dan puolang sebelum waktu yang ditentukan
merupakan sebuah aib bagiu mereka. Bangsa kita juga harus memiliki value
totalitas seperti yang dimiliki bangsa jepang. Secara sumberdaya baik alam dan
manusia seharusnya kita bisa lebih dari pada mereka.
Bahkan sebagian besar professor di Jepang selalu pulang minimal jam 9 malam. Itu menyebabkan mahasiswa yang paling malaspun, merasa sngkan dan terpacu untuk memberikan kontribusi yang lebih baik, bahkan kebiasaan totalitas ini mereka bawa hingga dunia kerja dan membudaya menjadi kebiasaan masyarakat jepang.
Kebiasaan inilah yang seharusnya dapat diaplikasikan hingga dibudayakan dalam pola pikir masyarakat di negeri kita tercinta ini. karena kekuatan terbesar dalamsuatu negara adalah sumber daya manusianya.
Salam Pasopati (Kelompok empat solid dan pasti
Kebiasaan inilah yang seharusnya dapat diaplikasikan hingga dibudayakan dalam pola pikir masyarakat di negeri kita tercinta ini. karena kekuatan terbesar dalamsuatu negara adalah sumber daya manusianya.
Jika kita ingin memanen dalamwaktu 3 bulan,maka tanamlah jagung,
jika kita ingin memanen dalm waktu 1 tahun, maka tanamlah kayu,
jika kita ingin memanen selamanya, maka tanamlah sumber daya manusia
Salam Pasopati (Kelompok empat solid dan pasti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar