Minggu, 14 Agustus 2011

Kembali ke Pancasila, Tri Satya, dan Dasa Dharma


Add caption
14 Agustus 2011, 50 tahun sudah Gerakan PRAMUKA Indonesia terbentuk. Gerakan kepanduan yang sengaja dibentuk sebagai pemersatu dari sekian banyak gerakan kepanduan di Indonesia pasca Sumpah Pemuda (sebelum tahun 1961). Pada awal perkembangannya Gerakan Pramuka ini memfokuskan diri kepada pembangunan daerah terutama pedesaan, karena pada masa itu memang lebih dari 70% penduduk Indonesia tinggal di pedesaan. Seiring perkembangan zaman, mulai berkembanglah kegiatan Kepramukaan Indonesia, ditandai berdirinya Saka Bhayangkara, Bahari, Dirgantara sebagai wujud kerjasama Pramuka dan Kementrian koperasai saat itu, hingga munculnya Saka Telematika yang baru saja diresmikan Maret lalu.


Kami Pramuka Indonesia
Manusia Pancasila
Satyaku kudharmakan
Dharmaku kubhaktikan
Agar Jaya Indonesia
Indonesia Tahah Airku
Kami jadi pandumu


Setengah abad, waktu yang cukup lama Gerakan Pramuka masih terus bertahan ditengah mengkikisnya nasionalisme bangsa, terutama anak muda. Inovasi adalah kunci tetap adanya Gerakan Pramuka di negeri ini. Inovasi yang sejalan akan kemajuan teknologi, dan kebutuhan bangsa, namun tetap tidak meninggalkan jati diri Pramuka yaitu Pancasila, Tri Satya danDasa Dharma.

Menurut saya, tiga pilar ini (Pancasila, Tri Satya, Dasa Dharma) merupakan identitas Pramuka yang sesungguhnya. Pramuka tidak dilihat dari seragamnya, Pramuka tidak dilihat dari atribut dan lencananya, tapi dilihat dari jati diri yang dijunjungnya. Lewat Pancasila ada kerukunan umat, ada nilai sosial, nasionalisme, pembangunan nasional di dalamnya. Tri Satya adalah rangkuman kongkrit dari mengamalan Pancasila, dan Dasa Dharma adalah aplikasi nyata Tri Satya dalam kehidupan.

Hal ini yang harus lebih intens dikampanyekan dan dipropagandakan lagi, ditengah kondisi krisis bangsa ini. Jati diri Pramuka adalah jawaban dari  ketidak normalan yang terjadi di Indonesia. Pemuda, pejabat, guru,  wakil rakyat, dan semua elemen bangsa harus kebali, kembali memahami dan mengaplikasikan ketiga pilar tersebut. 

"Pendidikan pramuka bagi anak-anak sekolah itu jangan wajib atau dipaksakan bagi semua anak. Kebijakan seperti ini yang membuat pendidikan Pramuka di sekolah gagal. Sebab, Pramuka itu dasarnya adalah kesukarelaan. Memang tidak semua anak harus jadi Pramuka. Tetapi semangat kepramukaan harus ada dalam diri setiap anak," - Azrul Azwar, seperti dikutip dari Kompas


Pramuka memang pilihan, tapi jati diri Kepramukaan adalah kewajiban!

Pancasila
  1. Ketuhanan yang Maha Esa;
  2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab;
  3. Persatuan Indonesia;
  4. Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan;
  5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Dasa Dharma
  1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
  2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia;
  3. Patriot yang sopan dan ksatria;
  4. Patuh dan suka bermusyawarah;
  5. Rela menolong dan tabah;
  6. Rajin, terampil, dan gembira;
  7. Hemat, cermat, dan bersahaja;
  8. Disiplin, berani, dan setia;
  9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya;
  10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.
Tri Satya

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
  1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila;
  2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat;
  3. Menepati Dasadarma.

Selamat Hari Pramuka ke-50.
Jaya Pramuka Indonesia!
Salam Pramuka!!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar