Jumat, 05 Agustus 2011

Welcome New Spirit..

Ada sesuatu yang luar biasa dua hari kemarin (3-4/8), semua elemen FEK (Mahasiswa, LAB, dan Fakultas) bisa duduk bersama di indahnya bulan Ramadhan ini. Ini bisa dibilang tergolong suasana yang baru semenjak saya kuliah di kampus ini. Dimana Welcome Party MABA benar-benar terasa "welcome"nya. Saya bisa melihat ada sebuah kebanggaan di muka teman-teman MABA akan fakultasnya, atas himpunannya.


Ada yang bisa saya pahami dalam dua hari ini. Terutama masalah kebanggaan. Hal yang muncul sebagai efek euforia MABA di lingkungan barunya. Dari semangat yang saya lihat, dari menggelegarnya salam jempol telunjuk yang mereka kumandangkanm, saya mengatakan "Tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya".
Welcome Party yang benar-benar berbobot. Pengenalan fakultas di dalamnya, perkenalan dosen dan perangkat fakultas, touring lab, serta pengenalan singkat Himpunan. Secara Muatan tidak jauh berbeda dengan Welcome party tahun-tahun sebelumnya. Yang membuat berbeda adalah pencitraan pertama.

Saya menulis ini berdasar analisis pribadi saya. Dua tahun lalu, saat saya menjadi MABA. Welcome party menjadi satu rangkaian dalam acara PDKT, waktunya singkat, sangat kurang terasa "welcome"nya. Seusai PDKT, disambut dengan ospek fakultas, bahasa halusnya pengenalan fakultas, bahasa kerennya SPEKTRUM. Muatan acaranya acaranya ga jauh beda dengan Welcome Party 2011 ini, Pengenalan fakultas, sedikit perkenalan dosen dan perangkat fakultas, touring lab, serta pengenalan Himpunan. 

Tapi mengapa feel yang didapat, kebanggaan yang didapat, euforia yang muncul pasca SPEKTRUM (mungkin juga PPMTE atas2), dengan pasca Welcome party 2011 berbeda!? Karena menurut saya, tahun ini kita (Himpunan maupun Fakultas) benar-benar menyambut mereka. Berbeda dengan SPEKTRUM yang sebenarnya lebih menitikberatkan ke kaderisasi, sehingga (lagi2 menurut saya) kurang ada feel welcome nya. Padahal yang dibutuhkan MABA saat pertama mengenal kita adalah, pencitraannya yang akrab dan bersahabat. Setting SPEKTRUM lebih ke kaderisasi, dan ga jauh beda dengan PDKT. Di sini letak masalahnya, mengapa banyak yang bilang, "Ngapain ikut OSFAK, boring", "Acaranya ga jelas", dsb.

Setelah dua hari ini saya sadar, pada tahun sebelum-sebelumnya, OSFAK dilaksanakan beberapa saat setelah usai PDKT. Hal ini yang menyebabkan mengapa banyak komentar seperti di atas bermunculan. Bayangin aja, MABA pasca PDKT pasti dah bosen banget sama yang namanya disuruh baris, DMT, tugas2, lagipula kondisi tersebut di saat MABA sudah masuk kuliah.

Dalam konsisi seperti itu, MABA belum mengenal faklutasnya, himpunannya dengan akrab, Dan pengenalan dilaksanakan sejalan dengan proses kaderisasi. Ini menurut saya yang agak kurang pas. Dan saya memahami, ternyata kebijakan institusi menaruh proses kaderisasi di tahun kedua ada benarnya, karena menurut saya, tahun pertama itu adalah saat-saat paling krusial untuk mewujudkan suasana welcome, suasana kekeluargaan, dan loyalitas MABA ke fakulrtas dan himpunannya. Dan jika HEART mereka sudah terbentuk, maka Insyaallah proses kaderisasi akan berjalan lebih mudah, menarik, menyenangkan.

Tahun ini, kesan pertama mereka sudah baik, tinggal bagaimana kita lebih merangkulnya. Semangat teman-teman, kalian orang-orang terhebat yang pernah ku kenal!!!

Salam DUA JARI!!! L^^

nb: maaf buat suhu-suhu KDR, saya newbie, sok2an bahas masalah kaderisasi,, hhe..
karena saya menulis karena saya peduli.

1 komentar: